Sebagai orang tua, tentunya Anda ingin memberikan yang terbaik kepada anak-anaknya. Akan tetapi, banyak dari mereka masih belum menyadari bahwa cara parentingnya salah. Tentunya hal tersebut dapat menjadikan si kecil kurang percaya diri tanpa disadari. Oleh karenanya, jangan sampai hal ini terjadi.
Apa Saja Parenting yang Tidak Baik bagi Anak?
Ada banyak poin penting yang perlu Anda perhatikan ketika ingin menerapkan parenting pada si kecil. Tentunya ketika termasuk tidak bagus penerapannya perlu segera memperbaiki dari sekarang agar pertumbuhan anak-anak semakin bagus kedepannya. Oleh sebab itu, simak ulasannya di bawah ini:
1. Menghukum Anak
Pahami terlebih dahulu, bahwa anak-anak tentunya perlu belajar mengenai tindakan dengan konsekuensi tertentu. Apabila mereka melakukan kesalahan, maka tugas Anda sebagai orang tua bukanlah menghukumnya. Akan tetapi perlu mendidiknya menjadi lebih disiplin lagi. Tentu keduanya memiliki arti berbeda.
Disiplin berarti memberikan anak kepercayaan diri bahwa mereka mampu membuat pilihan yang jauh lebih cerdas dan sehat di masa yang akan datang. Berbeda dengan hukuman dimana akan menyebabkan mereka berpikir tidak mampu dan cenderung membangkang atas sebuah tindakan.
2. Mengajarkan Mentalitas Korban
Salah satu parenting yang salah lainnya adalah mengajarkan mentalitas sebagai korban pada anak-anak. Dalam hal ini usahakan jangan pernah berkata seperti ini “ayah dan ibu tidak mampu membelikan Kamu sepeda baru karena kita orang tidak punya”. Justru hal tersebut hanya akan menumbuhkan mental korban keadaan.
Ada baiknya Anda sebagai orang tua mulai merubah cara mengajarkan banyak hal kepada si kecil. Agar nantinya tidak memiliki mental korban. Sebaliknya, dorong si kecil agar mereka terus melakukan tindakan-tindakan positif sehingga anak-anak pun merasa jauh lebih percaya diri atas kemampuannya.
3. Membiarkan Lepas Tanggung Jawab
Anda sebagai orang tua tentunya tidak boleh membiarkan si kecil lepas dari tanggung jawab. Adapun cara yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan tugas rumah pada anak-anak sehingga jangan menunggu hingga usianya dewasa. Terlebih, hal ini akan memberikan banyak dampak positif bagi si kecil.
Ketika anak-anak belajar melakukan tugas di dalam rumah sesuai usianya, maka mampu melatih untuk bertanggung jawab. Tidak hanya itu saja, ketika si kecil mau mengerjakannya maka dirinya juga memiliki mentalitas sebagai pribadi yang mampu dalam melakukan sebuah tindakan sehingga lebih berkompeten.
4. Berharap Kesempurnaan Anak
Pada dasarnya, tidak salah jika sebagai orang tua memiliki harapan pada anaknya. Akan tetapi, tentunya jika terlalu berharap kesempurnaan pada si kecil tentu memiliki konsekuensi tersendiri. Saat anak-anak memandang harapan terlalu tinggi maka bisa saja mereka beranggapan tidak akan bisa berhasil.
Oleh sebab itu, ada baiknya memberikan harapan yang jelas dalam jangka panjang. Jangan lupa juga bagi Anda untuk melakukan apresiasi pada si kecil. Walaupun mereka hanya meraih capaian-capaian kecil. Tentunya hal ini akan menciptakan mental pemenang pada anak-anak begitu juga ketika mereka dewasa.
5. Melarang dengan Emosi
Sebagian orang tua kadang-kadang sering memberikan banyak larangan kepada anak-anak. Padahal, hal semacam ini dapat menjadikan si kecil merasa sedih. Terlebih jika mengaturnya dengan emosi. Tentunya hanya akan menyebabkan si kecil terhalang kecerdasan emosionalnya.
Ada baiknya Anda membantu si kecil untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi. Kemudian kurangi emosi ketika ingin memberikan pengajaran pada mereka. Pastikan memberi pemahaman sebaik mungkin tanpa marah sehingga anak-anak pun lebih mudah dalam menangani emosi mereka saat tumbuh nanti.
6. Membiarkan Melakukan Kesalahan
Terakhir, ada banyak orang tua yang masih membiarkan anak-anaknya melakukan kesalahan. Pasalnya, mereka memaklumi bahwa ketika kecil salah adalah hal biasa. Faktanya, masa pertumbuhan dan perkembangan ini sangat penting untuk memberikan kesempatan agar bisa memahami mana kesalahan dan kebenaran.
Ada baiknya Anda tidak membiarkan mereka terus-terusan melakukan kesalahan. Sebaiknya beri kesempatan si kecil untuk melakukan hal-hal yang benar. Tentunya dapat berdampak langsung untuk membentuk kekuatan mental sesuai kebutuhannya nanti.
Itu tadi penjelasan mengenai parenting yang salah. Sebagai orang tua, tentunya perlu mengarahkan si kecil sebagai pemandu dalam mengarungi kehidupan di dunia ini. Jangan sampai membiarkan mereka menghadapi masalah dengan cara buruk. Beri pembelajaran sebaik mungkin demi pertumbuhan yang lebih baik.
