Belakangan ini sering terdengar kabar bahwa terdapat cermin dua sisi yang tergolong berbahaya dan umumnya idpasng di tempat-tempat umum. Perlu diketahui bahwa orang lain dapat mengawasi Anda di sisi lain secara leluasa tanpa diketahui namun hal ini sangat berbahaya utamanya bagi perempuan.
Tips Membedakan Cermin Dua Warna atau Normal
Ada dua jenis cermin yang kerap digunakan saat ini yakni dua sisi dan normal. Sesuai namanya, untuk cermin dua sisi bisa dilihat melalui sisi yang lain tanpa diketahui penggunanya. Agar tidak sampai salah pastian untuk mengetahui perbedaannya dengan cara-cara berikut ini:
1. Coba Intip Melalui Kaca
Teknik pertama yang bisa Anda coba adala mengintip melalui kaca untuk mengetahui apakah kaca tersebut adalah cermin dua arah atau bukan. Caranya yakni dengan meletakkan kedua tangan di depan wajah kemudian tempelkan pada cermin kemudian perhatikan bagaimana efek yang ditimbulkan.
Saat Anda melakukan ini, perhatikan apakah cahaya dalam ruangan observasi lebih terang daripada sisi cermin bagian posisi Anda. Selain itu akan bisa melihat sesuatu di balik kaca yang bisa disimpulkan bahwa cermin tersebut merupakan cermin dua sisi dan umumnya di baliknya ada orang yang mengawasi gerak-gerik Anda.
2. Sinari Kaca dengan Senter atau Sejenisnya
Jika Anda sedang mengaca di toilet umum misalnya di hotel atau lainnya, silahkan untuk mencoba mengarahkan senter atau flash HP ke bagian cermin. Coba perhatikan perubahannya untuk mengetahui jenisnya. Jika ternyata terbukti cermin dua sisi sebaiknya hanya menggunakannya untuk hal-hal wajar saja misalnya menggunakan make u atau beralih ke lainnya.
Tujuannya tentu sebagai cara untuk membuat diri lebih aman dari tindakan negatif orang lain. Ciri-ciri dari cermin dua sisi adalah ketika disenteri maka akan terlihat ruang di sisi lain akan lebih terang. Sedangkan jika buka cenderung memantul dan membuat Anda merasa silau.
3. Tes Suara
Pengetesan suara menjadi salah satu teknik yang bisa Anda lakukan untuk dapat membedakan antara cermin dua sisi atau bukan. Cobalah untuk mengetuk bagian permukaan cermin lanjutkan dengan mendengarkan secara cermat suara yang ditimbulkannya agar mendapatkan jawaban paling tepat.
Apabila menimbulkan suara ringan atau tajam berlawanan dengan senyuman, maka diperkirakan jika cermin tersebut merupakan jenis dua sisi. Ciri lainnya yakni akan mengeluarkan beberapa suara seperti berongga, terbuka, dan berongga karena terdapat ruang terbuka di sisi lain.
4. Lakukan Tes Kuku Jari
Meski tidak sepenuhnya akurat, namun mengetes dengan menggunakan kuku jari dapat menentukan apakah cermin memiliki dua sisi atau tidak. Caranya yakni cobalah meletakkan kuku jari pada permukaan cermin kemudian cobalah perhatikan bayangan yang ditimbulkannya.
Ketika jari bisa menyentuh permukaan cermin, kemungkinan bisa termasuk ke dalam cermin dua sisi. Sebenarnya ketika melakukan cara ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti pencahayaan dan arahnya. Oleh sebab itu sangat perlu untuk selalu berhati-hati saat menggunakan kaca di tempat umum.
5. Pecah Kaca
Sebaiknya jika tidak benar-benar terdesak, hindari menggunakan cara satu ini karena bisa mengakibatkan beberapa masalah termasuk bisa melukai Anda sendiri dan orang lain. Pastikan untuk menggunakan alat tambahan guna menghindari terjadinya hal-hal buruk/
Setelah memecah kaca, cobalah untuk memperhatikan apakah di belakang cermin berupa temuk padat atau terdapat ruangan lain. Jika ternyata terlihat memiliki ruang lain, maka bisa dipastikan ika kaca tersebut merupakan dua sisi yang sebaiknya dihindari untuk melakukan hal-hal seperti berganti pakaian.
6. Pertimangkan Dimana Anda Berada
Semakin bervariasi termasuk pemasangan cermin dua sisi untuk mengawasi penggunanya atau meiha kegiatan yang dilakukan ketika di depan cermin. Tujuannya adalah untuk meminimalisir adanya tindak kejahatan yang dilakukan orang tidak bertanggung jawab.
Demikian penjelasan mengenai Tips Membedakan Cermin Dua Warna atau Normal yang sangat penting untuk Anda ketahui. Sebelum itu pastikan melakukan langkah-langkah paling bera guna menghindari terjadinya kesalahan signifikan karena dapat menyebabkan beberapa efek negatif.
