Life  

Penilaian Salah dan Cenderung Menghakimi Ibu Rumah Tangga yang Sering Terdengar Menyakitkan

Source : hipwee.com
Source : hipwee.com

Bagi sebagian orang yang belum pernah merasakan dan tidak memiliki otak untuk berpikir lebih baik, mempunyai penilaian menghakimi seorang ibu rumah tangga. Hal tersebut sudah banyak terbukti sehingga membuat beberapa ibu-ibu merasa tersinggung melihat pekerjaan domestik di rumah tak akan pernah ada habisnya.

Beberapa Penilaian Salah tentang Ibu Rumah Tangga yang Sering Terdengar Menyakitkan

Dengan merangkum beberapa penilaian salah terkait apa saja yang sudah dilakukan oleh seorang ibu rumah tangga, diharapkan bisa membuka mata masyarakat bahwa pekerjaannya tidaklah mudah. Bahkan mungkin jika bertukar tempat beberapa tidak akan sanggup melakukannya dan berikut penilaiannya.

1. Ibu Rumah Tangga adalah Pekerjaan Paling Mudah dari Lainnya

Source : tempo.co
Source : tempo.co

Penilaian bahwa pekerjaan ibu rumah tangga adalah paling mudah seringkali terdengar. Perlu diketahui bahwa sudah ada penelitian dimana tingkat stres wanita paling tinggi justru terletak pada mereka yang memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga. Mungkin beberapa orang menilai demikian karena jangkauan pekerjaannya hanya satu lingkup.

Job desk yang bisa dilakukan setiap harinya karena pekerjaan rumah pada umumnya, namun justru itulah kerja tak akan pernah ada habisnya. Dari bangun fajar hingga malam, ibu rumah tangga harus selalu bekerja. Oleh sebab itulah penilaian tersebut salah, apapun pekerjaannya baik ibu rumah tangga memiliki tingkat kesulitan tersendiri.

2. Menggantungkan Pendapatan hanya dari Hasil Kerja Keras Suami

Source : money.kompas.com
Source : money.kompas.com

Jangan salah justru ada beberapa ibu rumah tangga di luar sana mempunyai penghasilan sendiri melalui kreativitasnya. Di zaman yang sudah serba canggih seperti sekarang ini, banyak sekali pekerjaan bisa dikerjakan di rumah tanpa harus mengorbankan waktu dengan anaknya namun hasilnya juga memuaskan.

Oleh sebab itu sudah banyak ibu rumah tangga yang bahkan membantu penghasilan suaminya karena tidak cukup untuk menutup kebutuhan setiap bulannya meskipun di rumah. Namun jika memang mereka menggantungkan pendapatan hanya dari hasil kerja keras suaminya, wajar saja dan justru diwajibkan oleh ajaran agama.

3. Mempunyai Lebih Banyak Waktu daripada Wanita Karir di Kantor

Source : cloudfront.net
Source : cloudfront.net

Stigma atau penilaian ketiga ini juga salah, sudah banyak wanita yang memutuskan resign dari kantornya memilih menjadi ibu rumah tangga. Alasannya beranekaragam, salah satunya memang capek karena harus bekerja sekaligus mengerjakan pekerjaan rumahnya. Namun ternyata menjadi ibu rumah tangga lebih melelahkan.

Jika seorang ibu rumah tangga mempunyai lebih banyak waktu daripada wanita karir di kantor, tingkat stres mereka tidak akan lebih tinggi daripada lainnya. Justru merekalah yang seharusnya dijaga kewarasannya karena kemungkinan mengalami kejenuhan sangat mungkin. Wanita karir mungkin masih bisa dihibur dengan teman kantornya.

4. Tidak Membutuhkan Asisten Rumah Tangga

Source : ceritaumi.com
Source : ceritaumi.com

Penilaian ini juga salah kaprah, justru sebenarnya ibu rumah tangga membutuhkannya untuk meringankan pekerjaan rumah yang tak pernah ada habisnya. Namun namanya ibu-ibu akan berpikir dua kali dan berkali-kali karena mereka akan memikirkan biayanya lebih baik digunakan kebutuhan lainnya.

Pada akhirnya mereka menanggung semua rasa lelah. Disinilah poinnya, coba hitung berapa Anda harus membayar jasa ART setiap bulannya. Bahkan ibu rumah tangga tidak digaji sama sekali tetapi pekerjaannya tak pernah ada liburnya, oleh sebab itulah muliakan lah mereka. Jangan memberikan stigma salah memojokkannya.

5. Memutuskan Resign dari Kantor dan Menjadi IRT adalah Best Decision

Source : orami.co.id
Source : orami.co.id

Memang benar jika mengurus anak dengan tangan sendiri setiap hari daripada menyewa pengasuh lebih afdol rasanya, tetapi jika memang harus mengapa tidak? Masih ada hari libur bekerja untuk para wanita. Oleh sebab itulah memutuskan resign sebenarnya bukan dijadikan sebagai best decision satu-satunya.

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa banyak mereka di luar sana merasa lelah dengan kerjaan kantor ditambah semua pekerjaan rumah domestik sehingga memilih berhenti kerja. Namun ternyata lebih lelah menjadi seorang ibu rumah tangga, sehingga resign bukan satu-satunya keputusan terbaik.

6. Mempunyai Banyak Kesempatan Me Time karena di Rumah

Source : detik.net.id
Source : detik.net.id

Penilaian ini benar-benar salah, justru mereka lah yang tidak akan pernah mendapatkan kesempatan tersebut. Oleh sebab itu untuk menjaga kewarasannya selalu ditekankan untuk mempunyai me time setidaknya satu jam meskipun hanya belanja di supermarket. Hal itu akan sangat berguna.

Pada  dasarnya semua pekerjaan itu sama saja, namun jika memberikan penilaian buruk tentang ibu rumah tangga justru salah besar. Justru pekerjaan tersebut paling mulia tetapi melelahkan karena harus siaga 24 jam tanpa mendapatkan gaji apapun. Lebih baik letakkan penilaian-penilaian tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *