Mempunyai Banyak Teman, Apakah Penting di Era Globalisasi Seperti sekarang?

Source : hipwee.com
Source : hipwee.com

Sebagai makhluk sosial, manusia memang tidak bisa hidup sendiri karena akan membutuhkan bantuan satu sama lain. Hal tersebutlah yang dijadikan patokan bahwa seseorang butuh teman dalam berbagi cerita hingga mengisi waktu luang bersama. Namun di era globalisasi seperti sekarang apakah jumlah teman masih bisa menjadi patokan mendongkrak status sosial?

Membahas Keterkaitan Jumlah Teman di Era Globalisais

Di media sosial sedang banyak diperbincangkan terkait circle, yang biasanya disebut sebagai lingkup pertemanan seseorang. Dimana banyak pengguna membeda-bedakan satu dengan lainnya, apa sebenarnya arti teman? Mengapa menjadi sebuah bahan perbandingan dan menilai status sosial seseorang. Yuk sama-sama membahas jumlah teman dan keterkaitannya dengan arti sebenarnya.

1. Mempunyai Banyak Teman tidak Berarti jika Tak Memiliki Satu sama Lain

Source : republika.co.id
Source : republika.co.id

Pada dasarnya memiliki teman satu yang penting setia sudah cukup. Namun terkadang ada beberapa orang mengartikan mempunyai banyak teman menjadi suatu keharusan, padahal biasanya dari 10 teman tidak semuanya mengetahui satu sama lain. Bahkan dalam kumpulan tersebut akan ada dua atau tiga terkadang terlepas dari gengnya karena mempunyai kecocokan sendiri.

Oleh sebab itulah pada dasarnya mempunyai banyak teman tidak akan ada artinya, karena akhirnya hanya satu atau paling banyak yang benar-benar menyuport dan memahami Anda. Memperluas pertemanan itu baik, tetapi jangan jadikan sebagai pembanding lalu menciptakan ruangan sendiri khusus, seperti sebuah gang dan saat ini sering disebut sebagau circle.

2. Lebih Baik Mempunyai Satu Teman daripada Banyak tetapi Hanya untuk Syarat

Source : sindonews.net
Source : sindonews.net

Seperti yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnnya bahwa hanya akan ada satu atau dua teman saja benar-benar memahami, setiap serta bisa menyuport. Oleh sebab itulah lebih baik hanya memiliki satu saja teman daripada banyak tetapi untuk syarat mengangkat nilai sosialnya agar terlihat supel serta banyak pengikutnyaa. Padahal terkadang di belakang terkadang membicarakan hal buruk.

Adanya teman seperti itu dalam satu ruang menjadi toxic sekali di lingkup pertemanan. Oleh sebab itulah lebih baik hanya mempunyai satu tetapi sudah seperti saudara sendiri bahkan keluarga, hubungan seperti ini harus dipertahankan karena sudah langka di tengah perkembangan globalisasi seperti sekarang.

3. Jumlah Teman Bukan Menjadi Tolok Ukur Kesuksesan

Source : lifestyle.kompas.com
Source : lifestyle.kompas.com

Berapapun teman yang Anda miliki pada dasarnya bukan menjadi tolok ukur kesuksesan. Namun saat ini banyak sekali oknum menjadikan pertemanan sebagai bahan untuk menaikkan nilai sosialnya. Hal tersebut tentunya merusak hubungan pertemanan seharusnya sakral menjadi diremehkan karena hanya dimanfaatkan saja.

Jika melihat hal tersebut, sepertinya mereka sudah menjadikan teman sebagai tolok ukur kesuksesannya. Hal itu karena mereka hanya akan menggunakan ketenaran temannya untuk meraih kesuksesan. Termasuk memanfaatkan teman dan ketika sudah sukses, mencari teman-teman sesuai dengan levelnya. Perilaku seperti ini tidak boleh ditiru.

4. Terlalu Pemilih dalam Menentukan Teman Tidak ada Benefitnya

Source : lifestyle.kompas.com
Source : lifestyle.kompas.com

Menentukan jumlah teman dengan terlalu memilih tidak akan ada benefitnya. Mungkin memang benar jika Anda diharuskan memilih lingkungan pertemanan tetapi jika terlalu memilihnya jatuhnya tak akan baik. Justru hal tersebut nantinya akan menjadi boomerang bagi Anda ketika sudah mengalami masa-masa sulit.

Dimana tidak akan ada teman yang setia menyuport dan memberikan dukungan. Hal tersebut karena mereka merasa Anda hanya memilih teman tertentu sehingga pada akhirnya banyak pihak merasa malas untuk memperhatikan keberadaannya. Baik dalam keadaan susah maupun mudah, tidak merubah keputusannya. Oleh sebab itu jangan sekali-kali memilih dalam berteman.

5. Penentuan “Circle” Cenderung Terlihat Membentuk sebuah Geng

Source : hipwee.com
Source : hipwee.com

Saat ini sedang banyak orang di media sosial yang menggunakan istilah circle dalam menentukan siapa saja pantas berteman dengan siapa. Pada dasarnya hal tersebut jadi semakin memperlihatkan bahwa dirinya sedang membuat geng bukan menciptakan lingkungan pertemanan positif. Oleh sebab itu banyak masyarakat merasa kecewa dengan hal tersebut.

6. Seharusnya Semakin Dewasa Bisa Bijak dalam Menentukan Teman

Source : liputan6.com
Source : liputan6.com

Entah apa yang sedang merasuki generasi milenial, seharusnya dengan tubuh semakin menua harus bisa semakin dewasa dan bijak dalam menentukan teman. Penetapan siapa saja masuk ke dalam sebuah circle sepertinya terlalu munafik karena memang di dalamnya akan ada banyak orang-orang berbeda antara pikiran dan perilakunya.

Dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya jumlah pertemana bukan menjadi hal penting. Di Era Globalisasi seperti sekarang ini banyak cara lain dalam mendapatkan bantuan di sekitar sehingga mempunyai satu teman setia dan bisa saling mendukung satu sama lain, sudah sangat cukup

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *